Posts

Showing posts from April, 2020
Image
Testimoni JCA 1 Terimakasih Kelas Menulis JCA Belajar menuliskan kisah ananda bagiku adalah membuka album masa lalu 27 tahun lalu. Ya ... kalaulah masih ada anak yang kecil, bukan kecil lagi namun sudah menjadi seorang perjaka. Maka saat Proses Belajar di Kelas Sore JCA ini, aku mesti adil dengan ingatanku pada mereka semua. Semua adalah Jejak Cinta kami. Saya dan suami yang memulai kehidupan  rumah tangga ini dengan segala keawamannya. Belum saling kenal, apalagi tafahum, yang ada adalah takaful wujudkan keluarga Islami. Dimulai dengan menulis kelahiran anak,  saya putuskan menulis anak yang pertama.  Saat hari berikuya kita diminta mengungkapkan Sweetheart, aku coba menuangkan kisah anak ketiga.  Ketika judul-judul dieksplorasi, aku ingat anak kedua yang kesundulan. Kala menyebut kata ketuban ingatanku pada anak keenam. Tinggal anak ke empat dan kelima. Setelah ini akan kutulis tentang mereka Selaiin menuangkan ide dalamm tulisan, kami juga belajar  pola-pola dalam men
Image
Akibat catering dan sebab corona. Add caption @MuznaNAs "Bagaiamana rasa sayur asem yang Umi buat?”,   tanyaku ditengah menyantap makan siang hari ini. Aku sudah berusaha membuat menu beragam, dengan berdebar-debar, karena jarang banget masak. Wajah-wajah itupun nampak sulit mengatakan, "Hm … apa ya?" yang satu menerawang. "Ada yang kurang apa toh ini? " yang lain menimpali. "Biasanya tidak keruh kan Mi?" tanya lainnya. "Ini Umi buat yang diulek bumbunya, tapi cabenya tidak,   ada yang sama cabenya juga dihalusan". "Itu lho Mi, terasinya, ini tidak pake ya?” yang lain menemukan rasa apa yang kurang. "Terasinya di sambel ini lho" jawabku membela. “Abi jadikan satu sambalnya, malah jadi pas ini” ucap suami. Aku tersenyum mesem, jika wajahku di sorot kamera, kaya gimana gitu ya. Santai ajalah, meski ada malu juga sih. Begitu sedikit … ketidak nyamananku, sehari-hari akibat corona ini. Sudah b
Image
Yang sama dan berbeda @MuznaNAs Sebelum masa Covid-19 Rutinitas kehidupan dijalani kami sebagai satu keluarga yang nyaman dan tentram atas ijin Allah. Sebagaimana keluarga lain tentunya. Sejak pagi hari hingga malam hari, beraktivitas seperti mandi   dua kali sehari,   solat malam bersama suami, solat subuh sampai isya di Masjid, karena masjid hanya di sebelah rumah saja. Dzikir pagi sampai waktu syuruk dan membaca Quran   masing-masing. Dilanjutkan solat dhuha dan bersih-bersih. Berolah raga   4 kali   sepekan, membuka hp buat nyetatus di WhatApps   (WA) dan Face Book (FB) dan menulis di wall FB. Berangkat ke kantor buat rapat bersama suami. Urusan makan sudah dihandel catering , jikapun masak seperlunya. Kegiatan setelah dari kantor adalah belajar bahasa arab off line dan mengajar mengaji ibu-ibu, juga ikutan kelas di WA, masih ada satu kegiatan lagi yaitu   jualan barang sendiri dan juga jualin barang punya teman-teman. Hari tertentu suami mengajar kuliah
Image
Add caption "Hah...Lock Down?" @MuznaNAs "Hah.... Lock Down ?". Mulut mungil itu terbuka lebar, lebih tepatnya melongo. "Istilah apa itu?".   Dibenak anak usia tujuh tahun itu penuh tanya. "Ada apa toh ini? ". "Ada wabah … kata Mama?". "Wabah Corona?,   seperti merk mobil, yang ayah punya?". "Penyakit toh ini?, akibat   Virus katanya?, ya Allah...apa lagi ini?". "Kok banyak yang meninggal di luar sana?". “Astaghfirullah ... Indonesia ini belum lama bencana   banjir dibeberapa tempat, kini ada lagi ... bencana akibat makhluk tak kasat mata bernama Conora Virus Disease (Covid-19) .   Aku tanya ah sama kaka”.   “Apa sih Lock Down Ka?” Tanya si adik pada kakanya yang sudah kuliah. “ Lock Down itu situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat, seperti kondisi wabah sekarang ini”. “Contohnya gimana Ka?”. “Misal nih, suatu Negara, m
Image
Kesundulan @MuznaNAs Siapa yang tahu apa itu “Kesundulan?”. Saya ngaku , salah satu korbannya, haha … . Begini ceritanya, waktu itu anak pertama baru genap 4 bulan, sedang senang-senangnya punya anak pertama, sedang bahagianya menimang satu anak, lagi sukanya kami mendengar tawa pertamanya dan suara-suara yang keluar dari mulut mungilnya, intinya sedang mencurahkan semua kasih sayang kami kepadanya. Tiba-tiba …saya tersadar bahwa sudah empat bulan ini tamu bulan seorang wanita itu off, menurut para ahli selama wanita menyusui memang bisa tidak haid. Tapi memasuki bulan kelima ini, perasaan dan nurani seorang ibu mulai berbeda. Sudah terasa ada yang berbeda, apakah itu? Tidak enak hati saja, tetiba emosi, sama suami agak gimana gitu. Tidak bisa ditebak. Kesel, bawaannya. Takut jadinya melayani, ya … tiba-tiba saya takut hamil lagi, bukan tidak menerima kehamilan ya, tapi berat menerima jika harus hamil lagi saat ini. Alasan utama karena anak pertamaku tidak akan bi
Hutang  kami @MuznaNAs Saat kamu sudah mandiri seperti sekarang ini,  sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, maka sebenarnya kami sebagai orang tua  tentu  merasa  bahagia, lega dan bangga serta penuh syukur.  Namun apakah tugas kami sudah selesai ?  Belum .... ya belum. Dalam usiamu kini, beberapa kawanmu sudah berani melangkah menyempurnakan setengah agamanya,  nah... tugas kami belum selesai jika belum mengantarkanmu ke dunia kehidupan barumu  Ada kekhawatiran kami padamu. Ada masa-masa yang bolong, kami merasa  tidak maksimal mengisinya buatmu. Dulu saat kau balita, kasih sayang Umi tergantikan oleh khadimat saat itu. Umi merasa bersalah dan mengakui itu salah. Umi juga berusaha  memgambil cinta kasih sayang darinya, agar kau kembali lebih dekat dengan Umi Abi. Bisa ... ya bisa namun kasih sayang itu sempat tergantikan. Maafkan kami. Tidak ada niat kami seperti itu. Akan tetapi tuntutan  pekerjaan dan dawah saat itu meminta waktu kami. Kau tentu saat itu belum fah
Sebuah cerita Kelahiran @MuznaNAs Saat itu  kehamilan Umi belum gepap 9 bulan, namun kau sudah tidak sabar ingin melihat dunia ini dan segera bertemu Umi dan Abi.  Umi pun harus bersiap lebih awal dari HPLmu. Karena Air ketubanmu sudah rembes. Dua hari setelah rembes ketubanmu, dan Umi telah menjalani bedrest di BKIA,  siang hari menjelang duhur kau lahir dengan selamat  atas ijin Allah mesti dengan kondisi ketuban yang sudah habis dan perlu dipacu. Tangisanmu yang pertama membuat Umi lega dan bahagia serta terharu, hilang semua sakit, lelah dan cemas yang sempat hadir sebelum kau hadir. Bagaimana tidak .... air ketuban  sejak dua hari lalu telah pecah? air itu tidak bisa dibendung oleh apapun. Selama di tempat tidur bukan lagi air lagi yang keluar namun darah sudah membajiri kasur. Kaupun tidak banyak bergerak untuk membantu Umi mengejan. Maka satu satunya cara adalah dengan dibantu pacu cairan infus. Terimakasih kau merespon baik dan Umi pun semangat  membantu mu keluar
Image
"Berjalan atau Berlari" @MuznaNAs Buat pasangan baru,  memiliki anak pertama adalah anugrah yang membahagiakan. Begitu besar curahan kasih sayang dan harapan yan membersamainya. Semua mata tertuju padanya, seluruh warna  kasih keluarga memandangnya. Apapun yang terjadi, setiap tumbuh kembangnya menjadi buah bibir yang  tak akan selesai dibicarakan. Semua hal tentang si bayi dinantikan, saat senyuman pertama,  membuat hati seorang Ibu amat sangat berbunga-bunga. Saat menanti miring- miringnya hingga berbalik adalah hal yang mendebarkan serta menakjubkan. Begitupun  saat-saat  menanti merangkaknya. Namun sampai waktu nya anak pertamaku tidak merangkak. Dia lebih suka didudukan dan begitu nyamannya dia  duduk.  Dalam ukuran seusianya dia begitu kokoh  bahkan kuat buat berdiri diusia lebih awal dari seusianya. Memasuki bulan ke sembilan, perkembangan  berdiri didepanku sudah mampu melepas tangannya. Sering kuberi stimulus mundur-mundur agar dia  menuju ke arahku b
"Berjalan atau Berlari" @MuznaNAs Buat pasangan baru,  memiliki anak pertama adalah anugrah yang membahagiakan. Begitu besar curahan kasih sayang dan harapan yan membersamainya. Semua mata tertuju padanya, seluruh warna  kasih keluarga memandangnya. Apapun yang terjadi, setiap tumbuh kembangnya menjadi buah bibir yang  tak akan selesai dibicarakan. Semua hal tentang si bayi dinantikan, saat senyuman pertama,  membuat hati seorang Ibu amat sangat berbunga-bunga. Saat menanti miring- miringnya hingga berbalik adalah hal yang mendebarkan serta menakjubkan. Begitupun  saat-saat  menanti merangkaknya. Namun sampai waktu nya anak pertamaku tidak merangkak. Dia lebih suka didudukan dan begitu nyamannya dia  duduk.  Dalam ukuran seusianya dia begitu kokoh  bahkan kuat buat berdiri diusia lebih awal dari seusianya. Memasuki bulan ke sembilan, perkembangan  berdiri didepanku sudah mampu melepas tangannya. Sering kuberi stimulus mundur-mundur agar dia  menuju ke arahku berja
Image
"Nafasku Milik-MU" @MuznaNAs Suatu malam, tepatnya jam 00. Aku ingin keluar dari jasad ini. Sebenarnya aku tidak mau keluar sekarang,😭 Tapi jiwaku sudah kosong, tidak tahu lagi  buat apa aku ada di dunia? Aku mau pulang, aku mau istirahat, aku cape sekali. Namun Pemiliku menahanku di rongga dada. Sudah lebih separoh abad. Mengandung lebih dari enam anak,  melahirkan satu persatu, mendidik mereka hingga dewasa.  Aku memandang mereka yang sudah besar, sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Jika ada yang tidak sempurna dalam menunaikan tugas, mereka masih berproses. Ijinkan aku pulang ya anak-anakku. Tapi tadi sore ada berat hati saat  aku melihat kalian yang masih satu balita dan dua sekolah dasar. Apakah akan bersama kalian lagi hari esok. Aku sudah membuat kaki  hingga paha mendingin. Terdengar suara : Add caption "Abi ... Kaki Umi dingin, Jantung Umi berhenti", " Astaghfirullah ... ". " Laa ilaha Illallah". " La
"MENGEDIT' 2️⃣ @MuznaNAs Dalam mengedit atau mengolah Naskah ada istilah "Bake your Draft"  atau "Bake to Draft" ". Makanan apa itu? Ini bukan makanan ya, namun satu cara kita setelah menulis perlu melakukan ini. Setelah kita memikili ide dan menuangkan dalam  30 MM ( 30 menit menulis), atau yang biasa bicara bisa menggunakan aplikasi "speech noted"  dimana 1 sampai 4 menit kita bicara saja akan sudah kita dapatkan beberapa paragraf. Setelah naskah siap baru kita akan melakukan langkah selanjutnya adalah  'memanaskan,'  'memangang',  'mengolah',  dan 'memasak' dari naskah yang sudah kita buat. Jadi seperti makanan ya ... iya, agar biaa dinikmati  bacaan kita, biar enak  dan biar nambah lagi, nambah lagi baca tulisan kita. 😍 Mengolahnya lakukan tiga langkah  dibawah ini : 1. Mengolah Konten Konten adalah nilai yang ingin kita sampaikan,  harus ada dalam setiap naskah,  jangan biarkan setia
"MENGEDIT'1 @MuznaNAs Selama ini menulis bagi saya bukan hobby apalagi pekerjaan. Nilai bahasa Indo sayapun  tidak terlalu baik. Pas-pas lah. 🙈 Tapi bisa ya menulis,  karena tuntutan tugas akhir kuliah dan  tugas lain yang mengharuskan menulis. Nah ...  tapi kalau baca Novel dan sejenisnya yang ringan - ringan saja saya suka.  Kadang jadi berpikir 'asik juga ya bisa menulis' bisa menuangkan apa yang ada dikepala, bisa dibaca orang banyak dan bisa memberi inspirasi serta manfaat. Maka saat ada Medsos di awal-awal, saya lebih suka menulis yang ringan-ringan.  Dan menulis dengan tanpa ilmu.  Kalau dibaca lagi jadi malu. Bahkan pernah dibully sama teman yang baca tulisan saya, kata beliau "Maunya banyak, idenya banyak, campur aduk  dalam satu paragraf, dan masukan pedas lainnya". 🙈 Abaikan rasa malu, belajar sama ahlinya. Ternyata oh ternyata, banyak hal tidak saya tahu. Dari memulai menemukan ide seperti apa,  membedakan  isi kalimat paragraf satu
Image
Jauhkan Gadget nya... sayangi anakmu. @MuznaNAs “Anaknya akhirnya tenang saat dia diberi Gadget”. Begitu seorang teman bercerita kepada saya. “Usianya belum genap dua tahun. Setiap saat anak rewel, dan hanya tenang   dan asik di hadapan Tabletnya yang sudah disetting program anak-anak. Orang tua tidak mampu memberi alternatif kegiatan selain memberi fasilitas tersebut. Jadilah anak ini yang disebut Gadget Maniac. Mungkin bukan tidak hanya tidak mampu tapi tidak punya waktu dan tidak mau.   Sebab ibunya asik kuliah”. Jika anak kita normal saja mungkin tidak masalah. Namun anak ini mengalami keterlambatan perkembangan dalam berbicara dan konsentrasi. Dikatakan Autis orang tua tidak mengakuinya. Namun itu kenyataannya. Bahkan menurut dokter memang ada gangguan pendengaran. Masya Allah. “Kalau begitu ini masalahh serius mba”. Begitu komentar saya." “Tidak bisakah ibunya memberi perhatian lebih kepada anak mba?” “ Gimana mba, wong kuliah nomer
Image
CEMBURU NIH YE.... @MuznaNAs Saat ini, dengan media sosial yang jauh menjadi dekat, yang hilang bisa muncul lagi dan kisah lama bisa terhubung kembali. Begitu katanya. Percaya atau tidak, mari kita simak kisah Tias, Imas dan Iin. Tias dan Imas dulu 30 tahun lalu satu kelas di sebuah SMP Negri Kota S.. Di kelas Tias dan Imas   ada Didi Juara Umum Sekolah dan Ketua OSIS (Organisasi Intra Sekolah). Mereka bersahabat dekat, dalam semua organisasi di SMP, seperti PRAMUKA dan PKS (Polisi Keamanan Sekolah).  Tias dan Imas bertemu Iin   siswa dari SMP N lain di SMA. Di SMA Didi satu kelas dengan Iin. Namun persahabatan mereka tetap berjalan meski sudah tidak satu kelas. Hingga Tias harus pergi dan hilang kontak sampai mereka semua masing masing berkeluarga di kota yang berbeda. Saat itu Hand Phone   (HP) belum ada. Maka wajar mereka tidak dapat tersambung kecuali saat Tias mengundang semua teman SMP nya dengan surat via pos di Acara Ulang tahun yang ke 17. Namun setelah