Kesundulan


@MuznaNAs

Kesundulan dengan Ektopik Pregnancy saat Anakku Baru Berusia 6 ...

Siapa yang tahu apa itu “Kesundulan?”.

Saya ngaku , salah satu korbannya, haha … .

Begini ceritanya, waktu itu anak pertama baru genap 4 bulan, sedang senang-senangnya punya anak pertama, sedang bahagianya menimang satu anak, lagi sukanya kami mendengar tawa pertamanya dan suara-suara yang keluar dari mulut mungilnya, intinya sedang mencurahkan semua kasih sayang kami kepadanya.

Tiba-tiba …saya tersadar bahwa sudah empat bulan ini tamu bulan seorang wanita itu off, menurut para ahli selama wanita menyusui memang bisa tidak haid. Tapi memasuki bulan kelima ini, perasaan dan nurani seorang ibu mulai berbeda. Sudah terasa ada yang berbeda, apakah itu? Tidak enak hati saja, tetiba emosi, sama suami agak gimana gitu. Tidak bisa ditebak. Kesel, bawaannya. Takut jadinya melayani, ya … tiba-tiba saya takut hamil lagi, bukan tidak menerima kehamilan ya, tapi berat menerima jika harus hamil lagi saat ini. Alasan utama karena anak pertamaku tidak akan bisa mendapatkan full ASI, sebagaimana Allah perintahan, ASI esklusif tetap bisa, namun menyapih dua tahun akan tidak bisa.

Add caption

Firasat itupun terbukti, dengan testpeck, dua garis biru itu tidaklah membuat bahagia seperti dulu. Berat sekali menerimanya. Sayapun mulai meneteskan air mana. Suamiku menenangkan ๐Ÿ˜ข
“Ya Allah … , ini … kehendak-Mu,  kita … harus bisa menerima bayi ini, kamu … harus ikhlas”.
Demikian ucap suamiku, meski saya tahu suara itupun berat diucap, tapi saya tidak mau melihat wajahnya, saya sudah hanyut dalam rasa yang sulit diungkap, dada semakin berdebar, pandangan menerawang, pikiran melayang kemana-mana. Pipipun mulai terasa basah, mengalir tak terbendung butiran bening dari mata, begitupun dari hidung, semua rasa sedih tidak bisa dihenti. Untuk beberapa saat kami berdiam diri. Suasana jadi jadi tidak nyaman. Saya belum mau diajak bicara. Suamipun membiarkan saya merenungkan.๐Ÿ˜ญ

Saya perlu waktu … ,  saya bingung!. Mulailah beribu tanya yang tidak butuh dijawab segerapun meluncur dalam benak. Bagaimana ASI kakanya, akankah berhenti bulan depan? Jika tidak dua tahun menyapihnya dosakah saya ya Allah?. Bagaimana juga perkembangan jabang bayi yang kedua ini, kalau ibunya sedih dan belum bisa menerima? Apa efeknya nanti bagi tumbuh dan kembangnya selama dalam kandungan sementara kakanya masih menyusui? Dan bagaimana juga saat sudah lahir nanti akankah ada pengaruhnya?. Terus berkecamuk dalam pikiran ini. Sampai akhirnya saya temukan sendiri jawabannya.

Jika Allah berkehendak, kun fayakun. Kita hamba tinggal ridho dan rela menerima semua, tidak  boleh ada keberatan meski di dalam hati. Ayat-ayat MU, selalu mengingatkan. Allah tidak akan memberi beban kecuali hambanya sanggup memikulnya. Allah yang memberi rizki kita, dan setiap anak sudah ditetapan Semua Taujih Rabbani itu sangat kuat menghujam qolbu, kami yakin dan percaya. Bismillah … .Sambil tangan ini mengusap perut, seolah saya ingin menyampaian maaf saya buat si jabang bayi yang sudah ada didalam.’Maafakan Umi ya sayang, sempat terbesit rasa berat menerimamu!’.
“ Bagaimana Mi?” Tanya suami,
“Iya … Bi, Umi siap … , Umi terima amanah ini”.
Meski dengan tangisan yang semakin menjadi. Ucapan ini sebagai tanda kami siap menjalani bersama. Segala kesulitan akan kami hadapi bersama. Saya yakin kami bisa menjalani. Dalam diam kamipun saling berpelukan, saling menguatkan. Ya Allah ampuni khilaf kami, kuatkan kami menjalani, laa haula walaa quwwata ila billah, tidak ada daya dan upaya keuali semua karena kekuatan dari MU.


============================๐Ÿ’ž

Kesundulan  menurut kamus PU-EBI :
Istilah ini popular di kalangan masyarakat yaitu sebutan bagi seorang ibu  yang hamil kembali, padahal baru saja melahirkan  beberapa bulan yang lalu. Biasanya banyak terjadi pada ibu muda, dan jaraknya antara anak pertama dan kedua kurang lebih satu tahun saja. Jadi saat bayi yang baru lahir


#kelasJCA
#day2
#idanurlaila
#wersweet

Comments

Popular posts from this blog