Berbagi di era covid-19

@MuznaNAs
Indahnya saling berbagi — Steemit

“Aduh ibu ,,, kita aja susah ko malah disuruh berbagi”.  Kata ibu Fani, setelah mendengar pengajian on line sore itu. Ustadz menjelaskan bahwa ada tiga tipe manusia di era pandemi ini. Yang pertama mereka yang sibuk membicarakan peristiwa ini, seperti yang paling faham persoalannya dan share info sana-sini. namun tidak melakukan apapun

Menurut ustadz tipe yang pertama ini adalah tipe manusia yang AWAM. Lalu yang kedua adalah mereka yang sibuk memperbincangkan orang lain, mempertanyakan mengapa dia begini dan begitu, astaghfirullah  padahal mereka sendiri tidak melakukan apapun, mereka ini adalah tipe manusia yang sangat RENDAH. Dan yang ketiga mereka yang dalam suasana seperti sekarang ini semakin  produktif, penuh ide, banyak konsep, mencari solusi, bermanfaat bagi orang lain, berkegiatan positif dan membantu orang lain, tipe mereka ini disebut Tipe manusia yang AMAZING (SPECIAL).

Respon masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini tidaklah sama. Ada yang menolak dalam hatinya dan bersikap tidak sepakat dengan keputusan serta kebijakan yang berlaku, ada pula yang marah menyalahkan situasi dan mempertanyakan mengapa hal ini terjadi.

“Kita semua terdampak ibu, namun kita masih besyukur bisa dalam keadaan sehat dan tetap bisa berbagi, apapun yang kita punya, kita punya ide, tenaga, dan waktu”. Timpal ibu lain di WAG. Allah memberikan kelebihan kepada ibu Nana tetap kreatif dan penuh inisiatif dimasa sulit.

“Bagaimana mulai sekarang Whatsapp Group (WAG) jadi koordinasi penjualan bahan pangan?”. Usulan ibu Santi. Maka berubahlah fungsi wag menjadi media jual beli antar sesama. Sayuran, lauk, makanan instan, semua ada, disulap jadi seperti toserba. Dengan begitu semua bisa saling goton-royong, membantu yang kehilangan pekerjaan bisa tetap berpenghasilan.

“Berbagi itu tidak harus materi ibu …, dengan  ide, tenaga dan waktu pun kita bisa berbagi”,  kembali ibu Nana menegaskan.
“Iya bu saya faham, alhamdulillah kita jadi tetap bisa belanja, meski hanya di rumah, berkat bahu-membahu kita semua”, ibu Fani menyadari kesalahan ara berpikirnya.

“Ibu-ibu, hari ini saya berbagi hand sanitizer ya, in sya Allah yang saya buat ini aman disemprotan tidak hanya di tangan tapi bisa juga buat muka.” Tulis bu Nana di wag pagi itu, ini hari jumat pekan pertama semua dirumah saja. Ibu Nana memiliki alat yang bisa memproduksi hand sanitizer, sehingga berbagi air bagi beliau hal yang mudah, dan tidak hanya cairan hand sanitizser yang bisa dibuat alat tersebut, juga air yang mengandung antioksidan tinggi pun bisa. Yang bai bagi esehatan di era covid untu meningkatan  daya tahan tubuh.

Maka yang berminta pada japri, ada yang minta diantar da nada yang diambil sendiri. Bisa berbagi dalam kondisi sulit itu membahagiakan. Menurut info di medsos, barang ini jadi langka dan mahal. Alhamduillah jika kita memiliki investasi yang bisa berfungsi membantu kesehatan keluarga. Tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, namun bisa  menjadi lahan amal dan pahala yang panjang, amal jariyah.

Akan selalu ada insan solih dan memikirkan orang lain ditengah berbagai kesulitan, sealipun dirinya juga terdampak. Insan yang penuh kreatifitas dan inisiatif, mereka amat sangat dibutuhkan dalam kondisi apapun. Semoga hal ini akan memberikan kesadaran bahwa mempersiapkan sumber daya manusia  tipe tiga harus prioritas. Maka  marilah memperbanyak amalan inovatif yang bisa mengantarkan orang lain untuk memiliki kualitas insan tipe ketiga, insan yang Amazing.


#kelassalmanmenulis1
#safjogja
#covid-19stories
#humassalman


Comments

Popular posts from this blog