"Berjalan atau Berlari"

@MuznaNAs

Buat pasangan baru,  memiliki anak pertama adalah anugrah yang membahagiakan. Begitu besar curahan kasih sayang dan harapan yan membersamainya. Semua mata tertuju padanya, seluruh warna  kasih keluarga memandangnya.

Apapun yang terjadi, setiap tumbuh kembangnya menjadi buah bibir yang  tak akan selesai dibicarakan.

Semua hal tentang si bayi dinantikan, saat senyuman pertama,  membuat hati seorang Ibu amat sangat berbunga-bunga. Saat menanti miring- miringnya hingga berbalik adalah hal yang mendebarkan serta menakjubkan. Begitupun  saat-saat  menanti merangkaknya.

Namun sampai waktu nya anak pertamaku tidak merangkak. Dia lebih suka didudukan dan begitu nyamannya dia  duduk.  Dalam ukuran seusianya dia begitu kokoh  bahkan kuat buat berdiri diusia lebih awal dari seusianya.

Memasuki bulan ke sembilan, perkembangan  berdiri didepanku sudah mampu melepas tangannya. Sering kuberi stimulus mundur-mundur agar dia  menuju ke arahku berjalan, itupun dia merespon dengan baik. Ya Allah, anakku ini unik.

Suatu siang kami duduk-duduk di karpet merah ruang tengah. Anakku dengan senyum cerianya berdiri dan memadang Abi yang ada didekatnya. Tiba-tiba dia berjalan menuju Abi tapi tidak sampai malah berputar balik kearahku.

"Bi ... bisa jalan, ini lari apa jalan?". Teriakku terkaget dan takjub.

Maka hari itu adalah sejarah kau bisa berjalan mengelilingi kami. Lebih tepatnya berlari berputar. Kamipun begitu sangat kaget di luar dugaan sama sekali. Ya ... "berlari' karena jalannya super cepat, mungkin dia menjaga keseinbangannya.

Kami lupa berapa putarannya. yang jelas hari itu adalah hari yang membahagiakan, menyaksikan buah hati kami berjalan  untuk pertama kalinya. Takbir dan tasbihpun kami lantunkan.

Yang unik setelah hari itu, besoknya sampai sebulan kedepan anakku tidak melakukanya lagi. Yang dilakukannya adalah mulai merangkak, tahapan yang  dia tidak lalui sebelumnya.
Jadi benar-benar unik bukan?

Dan baru benar-benar berjalan diusia 10 bulan.

Masya Allah. Karunia yang indah yang Kau tunjukkan pada kami lewat tumbuh kembangnya adalah KuasaMu yang Maha Sempurna.

#day7
#jca
#idanurlaila
#yangpertama

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menata Kehidupan ... . By.MuznaNAs Menata Hati dan Jiwa Menata Diri dan Orang lain Menata Posisi dan Peran Menata Ruang dan Suasana Menata Emosi dan Harapan Menata Cinta dan Karya Menata Asa dan Cita. Menata Pergi dan Pulang Menata Kembali dan Bertemu Menata Awal dan Akhir Menata Dunia dan Akhirat. #dirumahaja MuznaNAs.
Read more
Image
Gempa yang Menggoncang Jiwa 27 Mei 2006 by MuznaNAs. Hari yang Allah tetapkan buat kami warga jogja. Yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.  Tidak ada mimpi dan tidak ada firasat apapun.  Yang ada kita semua bersiap untuk aktivitas hari ini.  Pagi itu  sesaat sebelum Allah goncangkan bumi kami.  Seperti biasa, krucil saya lengkap di rumah. Hanya yang nomer satu yang sudah mondok sekolah menengah pertama.  Mereka semua sudah bangun, hanya posisinya masih tersebar.  Yang nomer empat sedang mandi. Yang nomer lima baru setengah sadar duduk di ruang tengah di atas karpet. Anak nomer dua sudah siap dengan seragamnya dan siap makan. Karena makanan juga sudah siap di meja makan. Sedang anak nomer enam sedang berguling di kamar, sebab usianya belum genap satu tahun. Jam saat itu jam menunjukkan 5.55 kurang lebih.  Sadar bahwa suara ini adalah gempa. Tempat tidur sudah bergoyang. Saya mengangkat anak dan membawanya keluar halaman belakang. Berhenti di teras. Saya j
Read more
Coklat dan Cinta @MuznaNAS “Masay ... beliin coklat ini ya”. Rayuku sama Paksu suatu hari di tempat perbelanjaan. “ Ya nanti ... “. Jawab Paksu, oalah ... minta coklat aja kudu sesok meneh, huhu ...huhu. ‘Cup-cup, nda usah mengharap model-model remaja itulah ya’. Tiba-tiba bisikan ini mengingatkanku. ‘Emang nda boleh minta sama suami sendiri? Pasangan halal lho ya, seumur-umur, hampir sepertiga abad bepasangan, baru ini lo ya aku minta hadiyah coklat’. ‘Hahha-haaa, kacian deh kamu, masa belum pernah dikasih hadiyah?’ ‘Iya udahlah ya kalau hadiyah, tapi kalau hadiyah coklat belum pernah rasanya, bener, paksu itu bahasa cintanya bukan hadiyah, aku juga bahasa cintanya bukan hadiyah’. ‘Memang bahasa cintamu apa? Kok tiba –tiba minta hadiyah?’. ‘Sebenarnya bahasa cintaku itu kata-kata, nah harapanku pada hadiyah coklat nanti ada kata-kata buatku’. Jawabku pada diriku sendiri yang sedang berdialog. ‘Kalau paksu sendiri apa bahasa cintanya?’. Tanya nya lagi menelisik kefahamanku terha
Read more