Testimoni JCA 1
Terimakasih Kelas Menulis JCA
Belajar menuliskan kisah ananda bagiku adalah membuka album masa lalu 27 tahun lalu. Ya ... kalaulah masih ada anak yang kecil, bukan kecil lagi namun sudah menjadi seorang perjaka.
Maka saat Proses Belajar di Kelas Sore JCA ini, aku mesti adil dengan ingatanku pada mereka semua. Semua adalah Jejak Cinta kami. Saya dan suami yang memulai kehidupan rumah tangga ini dengan segala keawamannya. Belum saling kenal, apalagi tafahum, yang ada adalah takaful wujudkan keluarga Islami.
Dimulai dengan menulis kelahiran anak, saya putuskan menulis anak yang pertama. Saat hari berikuya kita diminta mengungkapkan Sweetheart, aku coba menuangkan kisah anak ketiga. Ketika judul-judul dieksplorasi, aku ingat anak kedua yang kesundulan. Kala menyebut kata ketuban ingatanku pada anak keenam. Tinggal anak ke empat dan kelima. Setelah ini akan kutulis tentang mereka
Selaiin menuangkan ide dalamm tulisan, kami juga belajar pola-pola dalam menuangkan ide, bisa menggunakan pola waktu (DSK, PSSM dan KSL) atau warna. Dan cara-cara memulai menulis dengan rumus MKPDDKT.
Terakhir kami diajarkan cara mengedit naskah dan diberi tip jika suatu saat mwngalami kebuntuan dalam menulis . Lenkap sekali dan sangat bermanfaat.
Bagi pemula waktu 10 hari bisa jadi terlalu cepat. Belum sempat memahami sudab seleaai masa belajar. Namun bagi yang sudah biasa menulis maka akan lebih mudah memahami dan lebih cepat bertindaknya.
Ala kulli hal ... semua sudah mencoba. Allah melihat usaha hamba meningkatkan kapasitasnya. Agar bisa lebih bermanfaat bagi sekitar dan bernilai ibadah dihadapanNya.
Jazakumullah Khususnya buat Mba Ida nur Laila, teman, kaka, kerabat, pembina, ustadzah, mitra, dalam banyak hal, yang selalu menginspirasi. Allah yang akan membalas semua ilmu dan kebaikan berbaginya. Juga admin yang telah membantu kami mendokumenkan materi.Semoga senantiasa bersemangat dan tidak bosan mendampingi kami yang masih pada pemula.
#kelasjca1
#idanurlaila
#day10
#testimonijca1
Muzna NAs
Terimakasih Kelas Menulis JCA
Belajar menuliskan kisah ananda bagiku adalah membuka album masa lalu 27 tahun lalu. Ya ... kalaulah masih ada anak yang kecil, bukan kecil lagi namun sudah menjadi seorang perjaka.
Maka saat Proses Belajar di Kelas Sore JCA ini, aku mesti adil dengan ingatanku pada mereka semua. Semua adalah Jejak Cinta kami. Saya dan suami yang memulai kehidupan rumah tangga ini dengan segala keawamannya. Belum saling kenal, apalagi tafahum, yang ada adalah takaful wujudkan keluarga Islami.
Dimulai dengan menulis kelahiran anak, saya putuskan menulis anak yang pertama. Saat hari berikuya kita diminta mengungkapkan Sweetheart, aku coba menuangkan kisah anak ketiga. Ketika judul-judul dieksplorasi, aku ingat anak kedua yang kesundulan. Kala menyebut kata ketuban ingatanku pada anak keenam. Tinggal anak ke empat dan kelima. Setelah ini akan kutulis tentang mereka
Selaiin menuangkan ide dalamm tulisan, kami juga belajar pola-pola dalam menuangkan ide, bisa menggunakan pola waktu (DSK, PSSM dan KSL) atau warna. Dan cara-cara memulai menulis dengan rumus MKPDDKT.
Terakhir kami diajarkan cara mengedit naskah dan diberi tip jika suatu saat mwngalami kebuntuan dalam menulis . Lenkap sekali dan sangat bermanfaat.
Bagi pemula waktu 10 hari bisa jadi terlalu cepat. Belum sempat memahami sudab seleaai masa belajar. Namun bagi yang sudah biasa menulis maka akan lebih mudah memahami dan lebih cepat bertindaknya.
Ala kulli hal ... semua sudah mencoba. Allah melihat usaha hamba meningkatkan kapasitasnya. Agar bisa lebih bermanfaat bagi sekitar dan bernilai ibadah dihadapanNya.
Jazakumullah Khususnya buat Mba Ida nur Laila, teman, kaka, kerabat, pembina, ustadzah, mitra, dalam banyak hal, yang selalu menginspirasi. Allah yang akan membalas semua ilmu dan kebaikan berbaginya. Juga admin yang telah membantu kami mendokumenkan materi.Semoga senantiasa bersemangat dan tidak bosan mendampingi kami yang masih pada pemula.
#kelasjca1
#idanurlaila
#day10
#testimonijca1
Muzna NAs
Comments
Post a Comment