Menjadi Jatuh Cinta Selalu.. Suprih Hidayat Seseorang jatuh cinta bisa berbagai asybab/berbagai sebab, ada sebab fisik ada sebab non fisik tergantung dari latar belakangnya. Bisa latar belakang karakter orang tersebut, bisa karena momen yang dialami atau peristiwa luar biasa. Dengan my loveku ini aku menemukan apa yang aku impikan dan doakan sejak remajaku. Aku sudah ungkapkan sejak menjadi Ketua Remaja Masjud di kampungku bahwa istriku nanti adalah seorang muslimah berjilbab. Deklarasiku saat itu dianggap ra umum kerudung saja dipake copat-copot hanya pas pengajian tahlilan dan barzanjian malem jumat. Apa lagi jilbab belum ada yang pake kecuali orang kota saat itu. Aneh kedengarannya...itulah saat itu. Sikap itu saya pegang meski banyak yang tidak setuju dengan mengatakan jebul Suprih atos. Sikap itu juga ditangkap oleh teman-teman di Komunitas Pengajar Pengajian Anak-Anak tempat saya berkiprah selain Remaja Masjid. Saya dianggap nganeh-nganehi. Kurang lebih sampe SMA saya pertahankan sikap itu. Saat menjelang lulus SMA saya mulai berpikir bahwa saya harus bekerja seperti saudara-saudaraku. Tidak ada tradisi melanjutkan kuliah di keluargaku termasuk di kampungku bahkan di lingkup kecamatan daerahku. Kuliah hanya untuk keluarga sing sugih /kaya. Aku bukan termasuk keluarga kaya. Tradisi di daerahku lulus ya kerja atau merantau ke ibu kota Jakarta sebagaimana saudara-saudaraku yang lain dan tetangga-tetanggaku. Menjelang lulus itu saya sampaikan niyat bekerja setelah lulus kepada guru Bahasa Indonesia di SMAku. Saya menawarkan diri untuk membantu dia di perpustakaan karena saya lihat habis sekolah dia membenahi perpustakaan sekolah. Nama guru itu pak Sarbiran kalau tudak salah. Pak Sarbiran mengatakan bahwa dia tidak bisa ngasih upah kalau saya membantu karena dia juga berstatus honorer belum guru tetap. Tapi saya tetap minta dia mau menerima saya membantu. Saya bilang sebagai pengalaman kerja. Hampir satu bulan saya membantu pak Sarbiran sehabis sekolah. Kurang lebih seminggu setelah lulusan, saya dan teman-teman masuk karena hari itu ada pengumuman siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri tanpa lewat program PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat). Saya tidak tertarik sama sekali melihat pengumuman itu karena niyat saya bekerja setelah lulus dan saya lebih terpikir membantu pak Sarbiran setelah teman-teman pulang. Saya tetap di kelas saat itu ngobrol dengan teman-teman yang ora bakat kuliah mereka menyebutnya. Saat sedang asyik cerita temanku Kirno dan Turyanto dengan wajah penuh ceria dan tergopoh-gopoh menghampiriku mengatakan kowe diterima tanpa tes nang UGM. Dengan my loveku ini aku menemukan apa yang aku impikan dan doakan sejak remajaku. Aku sudah ungkapkan sejak menjadi Ketua Remaja Masjud di kampungku bahwa istriku nanti adalah seorang muslimah berjilbab. Meskipun mendapatkan reaksi yg tidak positip dari lingkungan tapi saya pertahankan sikap itu hingga saya meninggalkan kampungku tuk kuliah di UGM. Sy diterima di Jurusan Sosiologi Fisipol UGM. Satu semester saya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di Jogja setelah itu mulai terbiasa dengan lingkungan Jogja ini. Semester dua aku mulai diajak oleh senior tetangga kamar tuk ikut kajian TAP (telaah Ahad pagi di Gelanggang) di UGM. Disinilah aku menemukan lingkungan yg saya idamkan. Sejak itu saya tidak pernah absen tuk hadir di acara itu. Interaksi dan komunikasi di lingkungan mengantarkan saya sikap bahwa; 1. Istri bukan sekedar muslimah tapi memiliki kapasitas dan kualitas hasil proses tarbiyah. 2. Proses tarbiyah akan mengatasi barier atau handycap/ halangan pribadi dan sosial 3. Proses tarbiyah mengantarkan pada memprioritaskan kapasitas pemahaman bukan pada kualitas kecantikan dalam pilihan. 4. Bobot, bibit bebet sifatnya menguatkan pilihan bukan prioritas utama. 5. Pertimbangan Diniyah menjadi prioritas utama dari pertimbangan yg lain. 6. Pertimbangan Diniyah menjamin keberlangsungan dan keabadian rumah tangga. Sikap seperti ini yang menjadi kesabaran untuk menunggu bidadari surgaku hadir. Dan bidadari itu kini telah 28 tahun membersamai aku dan anak-anaku. Terima kasih tak terhingga bidadariku tempat menyemai cintaku, sampai akhir menutup mata..

Comments

Popular posts from this blog