Yang terdampak corona.


@MuznaNAs
Add caption

Buruh-Pegawai PHK Terdampak COVID-19 di DKI Diminta Lapor hingga Besok
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Aku, kamu dan mereka, bisa menjadi yang terdampak, akibat kebijakan corona di negeri ini. Apakah kita termasuk yang menolak?, atau yang marah dengan keadaan ini? Atau yang menerima ikhlas kondisi ini?. Semua bisa kita rasakan dan temukan dalam perjalanan kita selama tinggal di rumah aja.

Apa kata pertamamu saat dunia dinyatakan terkena pandemi corona?
Apa responmu saat harus bekerja di rumah?
Apa yang kau katakan saat harus berkegiatan belajar di rumah?
Apa ucapan pertamamu saat tidak diperbolehkan lagi jualan di tempat semula?
Apa yang kau lontarkan saat semua akses penerbangan ditutup?
Apa sikap awal yang ditunjukan saat segala hal tidak lagi sebebas sebelumnya?

Sejak awal sikapmu akan menentukan perjalananmu kedepan. Jiwa yang menolak, marah atau menerima, tidak akan  mengubah kondisi yang sudah terjadi. Semua kita terdampak. Namun ada yang menjalaninya dengan kesal dan ada yang menjalaninya dengan tenang. Semua dilalui, dan Allah tidak pernah tidur, lihatlah berbagai kisah ini.

Kulo sedih tenan bu, mboten saget kerjo, mboten duwe opo-opo, njeh pripun malih, ne wonten sembako kaya ngene, ya Allah Alhamdulillah, maturnuwun”. Nampak matanya berkaca-kaca, namun penerimaannya berbuah kemudahan, mendapat perhatian dari sekitar dan tambahan pekerjaan.

“Tolong bu, saya tidak ada uang sama sekali, jualan tidak laku, tidak ada yang beli, sepi sekali. Rugi, tidak bisa emabli modal dan bisa buat makan”. Bawaannya mengeluh, berkali-kali meminta-minta dan memaksa. Sikap seperti ini tidak berbuah empati, jikapun uluran ada baginya, karena iba, namun itulah pertolongan dan maha kasihnya  Allah pada siapapun.

“Gaji saya bagaimana nanti, jika tidak masuk?, berapa yang akan diterima? Saat masuk saja gaji saya sudah dipotong pinjaman saya, bagaimana saya hidup kedepan?”.  Sambatan itu pun meluncur dari para karyawan. Dia lupa kebersamaan dalam komunitas  mestinya tidak membuatnya susah, ada banyak saudara seiman menolongnya. Dan yang terpenting dan jangan lupa  ada Allah Zat  yang ArRazaq, Yang Maha Pemberi.

“Saya tidak bisa bayar sekolah anak saya bu, padahal besok masuk SMA. Harapan kami jualan harian ini, bisa cukup buat masuk sekolah”.  Senandung curhat pun terdengar berat di telinga. Banyak  solusi diberikan, sehingga beliau bisa kembali berjualan dibantu dengan on line.

“Saya ijin, anak saya mengunduran diri ya bu, tidak sekolah lagi, kami tidak ada pekerjaan  dan pemasukan,  buat bayar sekolah jelas tidak bisa, mohon maaf ya bu”. Demikian telpon dari seberang sana, mengabarkan menarik anaknya dari lembaga pendidikan. Semua sudah diatur, Allah maha luas karunianya, yakinlah.

“Bu ... suasana lock down  nda jelas kapan selesai, anak belum jelas kapan di panggil kerja lagi, saya tidak bisa jualan buku karena semua kampus tutup mumpung bulan puasa, barangkali ada zakat, tolong sebagian zakat malnya untuk kami. Semoga ini menjadi ladang ibadah untuk ibu dan keluarga”. SMS itu masuk di HP, betapa di luar sana suasana begitu memprihatikan. Sudah tiada malu meminta, karena perut harus diisi, sebab raga perlu dijaga.

Allah hadirkan semua ini, di hadapan kita, tidak hanya akibat kesehatan lantaran virus corona, namun ada akibat ikutan ekonomi dan sosial di sekitar kita. Jika itu meninpa diri kita?
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Pilahan buat kita seorang mu’min jelas, ‘ajaban lil amril mu’min’, jika diberi nikmat bersyukur dan jika ditimpa musibah bersabar, dan itu akan memberikan kebaikan. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk dapat menjalaninya. Dapat melalui dan lulus dalam menjalani ujian wabah ini dengan baik, dan dengan penuh keikhlasan. Semoga wabah ini segera berlalu. Aamiin.


.
#kelassalmanmenulis1
#safjogja
#covid-19stories

Comments

Popular posts from this blog