#Challenge Artikel CDC# “Jadikan Suamimu selalu Jatuh Cinta padamu” MuznaNAs Apakah jatuh cinta sama dengan mencintai?. Kita mungkin beranggapan sebagai hal yang sama. Namun ternyata, antara jatuh cinta dan mencinta sebenarnya memiliki banyak perbedaan. Dilansir dari Fimela, 31 Maret 2019, seseorang bisa dengan mudah jatuh cinta. Tapi, hanya sedikit orang yang mau dan mampu mempertahankan cinta tersebut setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan orang yang dicintainya. Maka jangan biarkan suami kita mudah jatuh cinta pada yang lain, namun buatlah suami selalu jatuh cinta padamu sepanjang hayah. Suami yang bisa merasakan jatuh cinta pada pasangannya, akan melanggengkan cinta mereka di dunia, namun tentu harapannya tidak hanya di dunia bukan ? namun abadi hingga di surga-NYA nanti. Bahkan selamanya suami selalu jatuh cinta pada istri?. Jika mengingat landasan firman Allah SWT pencipta insan, di dalam Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 14 Allah berfirman : زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ Terjemah Arti: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Dalam ayat ini, Allah menyebut sebab seseorang senang, suka dan mencinta. Salah satunya adalah terhadap lawan jenis atau pasangan. Suami mencintai istri dan istri mencintai suami. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Cinta dalam Pandangan Islam (terj), menjelaskan bahwa cinta merupakan perasaaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri, dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan. Mari cek perasaan, gairah, dan pancaran suami padamu sebagai istri bagaimana? Begitu pula keterpautan hatinya dan semangat menggelora yang selalu dia tampilkan padamu?. Jika adem-ayem dan hambar perlu kita introspeksi apa yang salah dalam diri kita sebagai istri?. Namun jika semua itu sudah kau temukan pada suami mu selama ini, atau sudah bisa membuat suami mu selalu jatuh cinta padamu, maka bersyukurlah. Rasa Syukur kita wujudkan dalam tindakan, sebab cinta itu ibarat mata air yang selalu mengalirkan kesegaan kepada jiwa yang dahaga. Oleh karena itu, agar cinta selalu terjaga kesuciannya, tumbuh berkembang secara baik, hendaknya seseorang mengetahui cara merawatnya. Dengan kemampuan merawat cinta seperti meluruskan niatnya saling mencinta, mencintai secara proporsional, mengungkapkan cinta, memandang dengan penuh cinta dan mengokohkan cinta dengan doa, semoga sepanjang waktu akan selalu jatuh cinta. Selain merawat cinta yang sudah tumbuh dan berkembang. Maka diperlukan saling mengetahuinya bahasa cinta pasangan masing-masing, Hali ini lebih baik, sebab jika ini tidak difahami akan membuat keduanya salah mengerti atas ucapan, sikap dan pemberian. Diantara bahasa cinta itu adalah ada yang memiliki bahasa cintanya adalah kata-kata yang jelas, ada yang harus dengan sikap tegas, namun ada yang dengan hadiyah serta ada juga yang harus dengan rayuan atau sanjungan dan pujian. Semua ini kita lakukan atas anjuran dan ‘ithiba Rasul,sebagai mana Nabi pernah bersabda, “Jika seseorang mencintai saudaranya hendaklah memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Atau dalam sebuah hadis lain, “Barang siapa yang memandang saudaranya dengan pandangan cinta (kasih sayang), maka Allah mengampuninya”. Selanjutnya suami dan istri perlu tahu apa penyebab mereka saling jatuh cinta. Hal ini bisa sebabkan berbagai asybab/sebab. Ada sebab fisik ada pula sebab non fisik tergantung dari latar belakangnya, bisa karakter orang, bisa karena momen yang dialami atau peristiwa luar biasa. Semua ini adalah fitrah karunia yang sudah Allah berikan. Fahami dan pelihara. Penyebab jatuh cinta dari pandangan suami : Sebab non fisik adalah jika suami menemukan apa yang menjadi impiannya dan yang selalu menjadi doanya sejak masa pubernya pada diri pasangan/istrinya. Ini yang akan menjadi gairah selalu jatuh cinta pada istri hingga berkali-kali. Misal harapan sejak awal dalam angan-angannya ingin memiliki istri seorang muslimah berjilbab, yang memiliki kapasitas dan kualitas hasil proses tarbiyah. Sebab non fisik seperti ini, kualitas diniyah menjadi prioritas utama dari pertimbangan yang lain dan yang bisa menjamin keberlangsungan dan keabadian rumah tangga. Dan alasan pertimbangan non fisik lainnya seperti keturunan pencinta anak atau banyak anak dan keluarga baik-baik. Sedangkan sebab fisik yang lebih utama adalah kebersihan dan pemeliharaannya, bukan semata-mata kualitas kecantikan yang relatif. Meski tak dapat dipungkiri jika kecantikan adalah salah satu faktor, setidaknya enak dipandang dan menimbulkan hasrat. Bobot, bibit bebet sifatnya menguatkan pilihan bukan prioritas utama. Dan sikap seperti ini yang menjadi kesabaran untuk menunggu bidadari surga hadir. Penyebab jatuh cinta dari pandangan istri : Sebab non fisik yang sangat meguatkan seorang istri jatuh cinta adalah sifat tanggung jawab dan keberaniannya, datang melamar adalah sisi yang membuat rasa khusus. Atau pengetahuan agama dan kepintarannya dalam menyampaian ide. Kesolehan dan tumbuh di dalam lingkungan yang baik. Akan senantiasa menjaga istri selalu jatuh cinta. Sedangkan sebab fisik diantaranya adalah suara, badan yang tegap, dada yang bidang, dan tangan yang kuat. Dan lain-lain, yang tentu setiap orang berbeda. Maka jika diketahui alasan ini, akan sangat membantu proses selalu kembali jatuh cinta. Mengetahui penyebab saja tidak cukup, diperlukan kemampuan selalu merawat tanaman cinta secara berkala, menaburkan pupuk cinta secara merata, pasti akan menuai buah cinta. Lakukan kebiasaan baik seperti mendahuluinya dalam mengucapkan salam, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya, melapangkan tempat duduk baginya, melayaninya dengan sepenuh hati, memprioritasan waktu bersamanya, membersamainya beribadah dalam menebar kebaikan dan mengokohkan cinta dengan doa bersama disepertiga malam bersamanya. Nabi SAW mengajarkan doa, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon anugerah cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta usaha yang dapat mengantarkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu sesuatu yang paling aku senangi.” (HR Ahmad). Maka jika telah mampu mencinta dengan tulus dan atas kesadaran potensi diri pemberian Allah semata akan lebih banyak memberi tanpa meminta. Saat memberi, tak akan meminta balasan atas apa yang telah ia berikan. Cinta yang sesungguhnya adalah ketika selalu mengutamakan memberi pasangan kebahagia. Wallahu ‘alam. SumberBacaan : Al Quranul Karim dan Sunnah Rasulullah SAW https://tafsirweb.com/1146-quran-surat-ali-imran-ayat-14.html dalamislam.com https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3933099/arti-jatuh-cinta-dan-mencintai-ternyata-jauh-berbeda https://umma.id/channel/answer/post/bagaimana-sikap-seorang-muslim-yang-merasa-jatuh-cinta-658289 https://republika.co.id/berita/q7aotk320/7-langkah-agar-perasaan-cinta-sesuai-alquran-dan-sunnah #Challenge EPK #jatuhcinta #launchingCDC #idanurlaila #cahyaditakariawan

Comments

Popular posts from this blog