"Selamat hari Buku".
by.MuznaNAs
Buku adalah harta terbanyak kami.
Berkeluarga modalnya buku.
Nikah maharnya buku Kitab Al Islam dan Tafsir berbahasa arab gundul.
Berdus-dus pindah kontrakan bawa buku
Lain cerita di luar sana pindahan yang diangkut mebel kursi lemari dan kasur.
Tapi silahkan tanya, teman-teman aktivis dakwah. Saya yakin yang banyak adalah buku.
Ruang tamu tanpa kursi tamu, yang ada karpet dan rak buku
Ruang makan tanpa meja makan, yang ada rak-rak buku.
Ruang tidur tanpan dipan, yang ada karpet kasur dan rak buku.
Siapa yang seperti itu?
Jadi ingat para guru, ustadz dan ustadzah di awal mereka menikah, pemandangan itu masih jelas dalam ingatan.
Saat rumah kontrakan saya diberi kursi tamu dari bambu oleh pemilik rumah.
Seorang ustadz berkunjung ke rumah kami begitu surprise.
"Baru saya lihat di rumah dai ada kursi di ruang tamu, ya ... disini!." Teriak beliau saat itu.
Itupun dipinjami, tertawalah kami semua.
Kapan buku itu dibaca?
Berbeda-beda. Ada yang sudah dibaca baru disimpan. Ada yang dibaca saat dipetlukan saja dan ada yang dibeli tapi belum dibaca- baca. Salah satunya Mahar .
Semasa Lock Down dan di rumah aja, akhirnya Mahar itu keluar buat dibaca. Ternyata isinya sudah kami dapatkan dari para uatadz dan murobbi kami. Dan bahkan sudah kami transferkan ke para murid - murid kami. Menguatkan sekalian cerita sama anak-anak.
Buat kami buku adalah Bekal mengarungi mahligai kehidupan.
Buku adalah nafas kehidupan kami.
Buku adalah ilmu buat diwariskan.
Khususnya Kitabullah adalah pedoman Hidup kami.
SELAMAT HARI BUKU
#dirumahaja
MiznaNAs
by.MuznaNAs
Buku adalah harta terbanyak kami.
Berkeluarga modalnya buku.
Nikah maharnya buku Kitab Al Islam dan Tafsir berbahasa arab gundul.
Berdus-dus pindah kontrakan bawa buku
Lain cerita di luar sana pindahan yang diangkut mebel kursi lemari dan kasur.
Tapi silahkan tanya, teman-teman aktivis dakwah. Saya yakin yang banyak adalah buku.
Ruang tamu tanpa kursi tamu, yang ada karpet dan rak buku
Ruang makan tanpa meja makan, yang ada rak-rak buku.
Ruang tidur tanpan dipan, yang ada karpet kasur dan rak buku.
Siapa yang seperti itu?
Jadi ingat para guru, ustadz dan ustadzah di awal mereka menikah, pemandangan itu masih jelas dalam ingatan.
Saat rumah kontrakan saya diberi kursi tamu dari bambu oleh pemilik rumah.
Seorang ustadz berkunjung ke rumah kami begitu surprise.
"Baru saya lihat di rumah dai ada kursi di ruang tamu, ya ... disini!." Teriak beliau saat itu.
Itupun dipinjami, tertawalah kami semua.
Kapan buku itu dibaca?
Berbeda-beda. Ada yang sudah dibaca baru disimpan. Ada yang dibaca saat dipetlukan saja dan ada yang dibeli tapi belum dibaca- baca. Salah satunya Mahar .
Semasa Lock Down dan di rumah aja, akhirnya Mahar itu keluar buat dibaca. Ternyata isinya sudah kami dapatkan dari para uatadz dan murobbi kami. Dan bahkan sudah kami transferkan ke para murid - murid kami. Menguatkan sekalian cerita sama anak-anak.
Buat kami buku adalah Bekal mengarungi mahligai kehidupan.
Buku adalah nafas kehidupan kami.
Buku adalah ilmu buat diwariskan.
Khususnya Kitabullah adalah pedoman Hidup kami.
SELAMAT HARI BUKU
#dirumahaja
MiznaNAs
Comments
Post a Comment