HADIYAH ITU BERNAMA PARSEL
by.MuznaNAS
"Aku mau kaya gitu Mama'. Rengekan seorang anak saat melihat begitu banyak parsel di rumah pejabat itu.
"Hus... itu bukan buat kita, nanti Mama belikan ya". Akhirnya keluarlah jurus janji Mama untuk menenangkan buah hatinya.
Padahal dalam hatinya ada rasa yang yang menekan seperti tertusuk dan sakit.
'Mana bisa Nak kita beli seperti itu, itu mahal. buat kita, makan sehari-hari saja kita kurang'. Gumam mama dalam hati.
Hadiyah dengan segala bentuknya itu diberi nama parsel. Malah sekarang ada istilah baru Hampers. Ah ... apa lagi itu?.
Tidaklah penting apa pun namanya. Bagi kami hanyanya angan-angan buat mendapatkannya.
Siapa yang akan memberi makanan enak-enak itu buat kami?
Siapa yang akan mengantarkan hadiyah sembako yang banyak itu buat kami?
Siapa yang akan menitipkan pemberian alat rumah tangga itu buat mengisi dapur kami?
Kami bukan siapa-siapa.
Kami bukan apa-apa.
Parsel-parsel itu berseliweran lewat depan rumah kami. tapi tidak ada yang mampir ke rumah kami.
Katanya parsel itu dari para pengusaha
Buat para pejabat.
Buat apa? orang sudaj kaya diberi?
pertanyaan orang kecil yang membutuhkan menjadi hal yang membingungkan.
Tiada jawaban ... .
Tapi kata berita, jtu biar proyek pengusaha lancar dimudahkan para pejabat.
Ah ... apa lagi itu, tidak faham.
Yang difahami kami logikanya orang mampu memberi orang tidak mampu.
Itu namanya sodaqoh.
.
Yang seperti ini membutuhkan keikhlasan
Tidak diliput media, bagaimana akan terkenal?. Tidak ada efek buat proyek.
Sedikit yang menyukai proyek amal.
Namun dalam hati Mama, bertekad. jika besok Allah berikan kelonggaran rezeki. Maka yang akan diberi parsel indah itu mereka Fakir miskin.
Masa berlalu, Mama bisa memberi parsel. Namun ide Mama ditentang
"Nanti ngelunjak kalau diberi bagus -bagus", bisik si S.
"Kasih aja sembako biasa pake kantong kresek, jangan mahal -mahal, udah bagus kamu ngasih". Puji si S lagi.
Jadi lah para fakir itu diberi kresek sembako, mengantri pemberian.
Hati Mama tidak tega.
"Tidak boleh kita memperlakukan manusia seperti ini'. gumam Mama lagi.
Tak perdulikan gangguan si S.
Mama menyiapkan sendiri hadiyah terbaiknya.
Memilih tempat yang berdaya guna dan bisa daur ulang. Kadang rak-rak itu hanya akan jadi sampah menumpuk di Tempat penampungan akhir sampah.
Mama mengantar sendiri kepada siapa Mama akan berikan. Agar tepat sasaran dan orang yang diberi merasa dihargai. Meski tidak selalu dilakukan sendiri. Tapi mama ingin yakin dan pasti hadiyah sampaii pada orang yang tepat.
Selamat Lebaran
#dirumahaja
MuznaNAs.
by.MuznaNAS
"Aku mau kaya gitu Mama'. Rengekan seorang anak saat melihat begitu banyak parsel di rumah pejabat itu.
"Hus... itu bukan buat kita, nanti Mama belikan ya". Akhirnya keluarlah jurus janji Mama untuk menenangkan buah hatinya.
Padahal dalam hatinya ada rasa yang yang menekan seperti tertusuk dan sakit.
'Mana bisa Nak kita beli seperti itu, itu mahal. buat kita, makan sehari-hari saja kita kurang'. Gumam mama dalam hati.
Hadiyah dengan segala bentuknya itu diberi nama parsel. Malah sekarang ada istilah baru Hampers. Ah ... apa lagi itu?.
Tidaklah penting apa pun namanya. Bagi kami hanyanya angan-angan buat mendapatkannya.
Siapa yang akan memberi makanan enak-enak itu buat kami?
Siapa yang akan mengantarkan hadiyah sembako yang banyak itu buat kami?
Siapa yang akan menitipkan pemberian alat rumah tangga itu buat mengisi dapur kami?
Kami bukan siapa-siapa.
Kami bukan apa-apa.
Parsel-parsel itu berseliweran lewat depan rumah kami. tapi tidak ada yang mampir ke rumah kami.
Katanya parsel itu dari para pengusaha
Buat para pejabat.
Buat apa? orang sudaj kaya diberi?
pertanyaan orang kecil yang membutuhkan menjadi hal yang membingungkan.
Tiada jawaban ... .
Tapi kata berita, jtu biar proyek pengusaha lancar dimudahkan para pejabat.
Ah ... apa lagi itu, tidak faham.
Yang difahami kami logikanya orang mampu memberi orang tidak mampu.
Itu namanya sodaqoh.
.
Yang seperti ini membutuhkan keikhlasan
Tidak diliput media, bagaimana akan terkenal?. Tidak ada efek buat proyek.
Sedikit yang menyukai proyek amal.
Namun dalam hati Mama, bertekad. jika besok Allah berikan kelonggaran rezeki. Maka yang akan diberi parsel indah itu mereka Fakir miskin.
Masa berlalu, Mama bisa memberi parsel. Namun ide Mama ditentang
"Nanti ngelunjak kalau diberi bagus -bagus", bisik si S.
"Kasih aja sembako biasa pake kantong kresek, jangan mahal -mahal, udah bagus kamu ngasih". Puji si S lagi.
Jadi lah para fakir itu diberi kresek sembako, mengantri pemberian.
Hati Mama tidak tega.
"Tidak boleh kita memperlakukan manusia seperti ini'. gumam Mama lagi.
Tak perdulikan gangguan si S.
Mama menyiapkan sendiri hadiyah terbaiknya.
Memilih tempat yang berdaya guna dan bisa daur ulang. Kadang rak-rak itu hanya akan jadi sampah menumpuk di Tempat penampungan akhir sampah.
Mama mengantar sendiri kepada siapa Mama akan berikan. Agar tepat sasaran dan orang yang diberi merasa dihargai. Meski tidak selalu dilakukan sendiri. Tapi mama ingin yakin dan pasti hadiyah sampaii pada orang yang tepat.
Selamat Lebaran
#dirumahaja
MuznaNAs.
Comments
Post a Comment