Jauhkan Gadget nya... sayangi
anakmu.
@MuznaNAs
“Anaknya akhirnya tenang saat dia diberi Gadget”.
Begitu seorang teman bercerita kepada saya.
“Usianya belum genap dua tahun. Setiap saat anak rewel, dan hanya
tenang dan asik di hadapan Tabletnya
yang sudah disetting program anak-anak. Orang tua tidak mampu memberi
alternatif kegiatan selain memberi fasilitas tersebut. Jadilah anak ini yang
disebut Gadget Maniac. Mungkin bukan tidak hanya tidak mampu tapi tidak punya
waktu dan tidak mau. Sebab ibunya asik
kuliah”.
Jika anak kita normal saja mungkin tidak masalah. Namun anak ini mengalami
keterlambatan perkembangan dalam berbicara dan konsentrasi. Dikatakan Autis
orang tua tidak mengakuinya. Namun itu kenyataannya. Bahkan menurut dokter
memang ada gangguan pendengaran. Masya Allah.
“Kalau begitu ini masalahh serius mba”. Begitu komentar saya."
“Tidak
bisakah ibunya memberi perhatian lebih kepada anak mba?”
“ Gimana mba, wong kuliah nomer satu eh... ibunya saja gadget maniac juga
mba”.
“Wah iya... bahaya mba, anak kan amanah. Kita mengejar apa toh? jika anak
kita tidak bisa berkualitas ?”
“Saya sebagai temannya sudah memcoba memberi nasehat dan ikut menerapi”.
“Baguslah kalau begitu, kita memang tidak hanya ngomongin saja, tapi juga
harus bisa memberi solusi, saya yakin kamu bisa mba”.
“Do’akan ya mba, semoga dimudahkan urusan ini. kami teman teman nya bisa
back up dia”.
“Sip..... selamat berjuang”. Saya akhiri pertemuan yang tidak sengaja itu.
Karena hanya mampir saat sholat berjamaah di suatu perumahan. Namun ibrahnya
sangat membekas dalam diri saya, kita harus jauhkan gadget jika kita sayang anak-anak anak kita.
Comments
Post a Comment