Add caption |
"Hah...Lock Down?"
@MuznaNAs
"Hah.... Lock Down?". Mulut mungil
itu terbuka lebar, lebih tepatnya melongo.
"Istilah apa itu?". Dibenak anak usia tujuh tahun itu penuh tanya.
"Ada apa toh ini? ".
"Ada wabah … kata Mama?".
"Wabah Corona?,
seperti merk mobil, yang ayah punya?".
"Penyakit toh ini?, akibat Virus katanya?, ya Allah...apa lagi
ini?".
"Kok banyak yang meninggal di luar sana?".
“Astaghfirullah ... Indonesia ini belum lama bencana banjir dibeberapa tempat, kini ada lagi ... bencana
akibat makhluk tak kasat mata bernama Conora Virus Disease (Covid-19). Aku tanya ah sama kaka”.
“Apa sih Lock Down Ka?” Tanya si adik
pada kakanya yang sudah kuliah.
“Lock
Down itu situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi
darurat, seperti kondisi wabah sekarang ini”.
“Contohnya
gimana Ka?”.
“Misal
nih, suatu Negara, maka negara itu menutup
perbatasannya, agar tidak ada orang yang
masuk atau keluar dari negara itu, bandara ditutup, tidak boleh ada penerbangan
dari dan ke negara itu. Beberapa
negara sudah memberlakukan Lock Down, tapi Indonesia tidak”.
“Kenapa Indonesia tidak, tapi di jalan-jalan
masuk pada ditulisin Lock Down Ka?”.
“Ya,
kebijakan negara berbeda-beda, meski negara tidak me-lock down, tapi warga
negaranya sudah punya kesadaran, sehingga setiap dusun, di berbagai desa pada
menutup akses orang masuk ke wilayahnya, agar warganya tidak terkena wabah, dan
ini salah satu penyecegahan yang baik untuk memutus rantai penyebarannya”.
“Kenapa
Ka banyak sekali yang meninggal?”
“Itulah,
Virus Corona ini disebut pandemi atau wabah penyakit yang global, menginfeksi
seluruh dunia, kalau satu kota atau wilayah sudah ada yang kena dan banyak maka
wilayah itu disebut Zona Merah”.
“Biar
tidak kena kita harus bagaimana Ka?”.
“Cara
penanganan Virus ini buat kita dengan mengurangi jumlah orang yang berkumpul,
mengurangi kontak langsung dan menjaga jarak fisik, namanya social distancing”.
“Kalau
yang sudah kena gimana?”.
“Harus
di karantina atau diisolasi, harus
membatasi bertemu dengan orang lain,
agar tidak menularkan pada orang lain. Yang kena harus mengisolasi diri, yang
belum juga harus menjaga jarak”.
“Oh
… Ngerti aku ka, makasih ya”.
Jangankan
anak kecil, orang dewasapun masih banyak yang tidak faham maksud dari berbagai istilah yang muncul di saat pandemi
ini. Semoga dengan kita faham akan lebih baik dalam menjalaninya. Dan wabah ini
segera berlalu, agar kita semua bisa kembali beraktivitas dengan normal.
#kelassalmanmenulis1
#safjogja
#covid-19stories
Comments
Post a Comment